Siapa yang tidak mau rumahnya terang dengan pencahayaan yang nyaman? Lampu LED kini menjadi pilihan favorit banyak orang karena terkenal hemat energi dan awet. Namun, pernahkah Anda membeli lampu LED dan kemudian merasa kecewa karena cahayanya tidak sesuai harapan? Atau mungkin lampu cepat rusak padahal baru digunakan beberapa bulan?
Kesalahan dalam memilih lampu LED sering kali tidak disadari, banyak orang yang asal membeli tanpa mempertimbangkan spesifikasi penting, sehingga akhirnya menyesal. Nah, agar kesalahan yang sama tidak terulang, mari kita bahas kesalahan-kesalahan umum saat memilih lampu LED dan cara menghindarinya.
1. Tidak Memperhatikan Warna Cahaya
Salah satu kesalahan umum saat memilih lampu LED yang bisa bikin menyesal adalah tidak memperhatikan warna cahaya. Lampu LED tersedia dalam berbagai pilihan warna, seperti warm white (3000K), natural white (4000K), dan cool daylight (6500K). Jika salah memilih, suasana ruangan bisa terasa terlalu redup atau terlalu terang. Pastikan memilih warna cahaya yang sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan.
2. Mengabaikan Lumens dan Hanya Fokus pada Watt
Banyak orang masih berpatokan pada watt untuk menentukan tingkat kecerahan lampu, padahal hal yang lebih penting adalah lumens. Watt hanya menunjukkan konsumsi daya, sementara lumens menentukan seberapa terang lampu tersebut. Semakin tinggi lumens, semakin terang cahayanya. Jadi, pastikan untuk mengecek lumens sebelum membeli.
3. Tidak Memeriksa Daya Tahan dan Umur Lampu
Kesalahan umum saat memilih lampu LED lainnya adalah tidak memperhatikan umur pemakaian lampu LED. Sebagian besar lampu LED berkualitas tinggi memiliki daya tahan sekitar 25.000 – 50.000 jam. Jika Anda memilih lampu LED murah dengan kualitas rendah, lampu bisa cepat redup atau mati sebelum waktunya. Selalu cek spesifikasi produk sebelum membeli.
4. Salah Memilih Tipe Fitting atau Dudukan Lampu
Kesalahan umum saat memilih lampu LED yang berikutnya adalah memilih tipe fitting yang tidak sesuai. Setiap lampu memiliki dudukan yang berbeda, seperti E27, GU10, G13, atau G5.3. Jika tidak cocok dengan soket yang ada di rumah, Anda harus membeli adaptor tambahan atau bahkan mengganti dudukan lampu.
5. Tidak Memeriksa Indeks Rendering Warna (CRI)
CRI (Color Rendering Index) menunjukkan seberapa baik lampu LED menampilkan warna secara alami. Jika CRI rendah, warna objek bisa terlihat kusam atau tidak akurat. Untuk pencahayaan yang lebih nyaman dan mendukung aktivitas seperti membaca atau bekerja, pilih lampu LED dengan CRI minimal 80.
6. Mengabaikan Tingkat IP untuk Lampu Outdoor
Jika Anda membutuhkan lampu LED untuk area luar ruangan seperti taman atau garasi, pastikan lampu memiliki rating IP65 atau lebih agar tahan terhadap debu dan air. Banyak orang yang tidak memperhatikan ini dan akhirnya menyesal karena lampu cepat rusak akibat hujan atau kelembapan tinggi.
Memilih lampu LED bukan hanya soal harga, tetapi juga kualitas dan kesesuaian dengan kebutuhan. Dengan menghindari kesalahan umum saat memilih lampu LED yang bisa bikin menyesal, Anda bisa mendapatkan pencahayaan yang nyaman, tahan lama, dan hemat energi.
Jadi, sebelum membeli, pastikan sudah mempertimbangkan faktor-faktor di atas agar tidak salah pilih. Cek juga koleksi produk terbaik Morgen dan temukan pilihan yang tepat untuk rumah atau bisnis Anda!





